Posts Tagged 'sederhana'

Ramen

Saya pernah menjajal ramen seharga Rp75.000 (ditraktir orang). Wow, rasanya enak!

Lain waktu, saat sedang hujan, saya menyantap Ind*mie rebus rasa ayam bawang yang dilengkapi telur. Wah, rasanya pun nikmat. Dahsyat.

Kalau kenikmatan dan rasa puas bisa diukur, saya rasa kedua hal di atas akan memperoleh angka yang sama. Kalau pun harus ada pemenangnya, maka pasti akan terjadi perdebatan yang sengit di antara para juri, yang kemudian akan dimenangkan oleh Ind*mie rasa ayam bawang plus telur, dengan selisih angka yang sangat tipis, dan akhirnya menjadi polemik hingga bertahun-tahun kemudian. Continue reading ‘Ramen’

Kesederhanaan

Suatu kali, keponakan saya tampak asyik menonton film SpongeBob SquarePants. Saya menghampirinya, lalu duduk di sampingnya. Kami pun menonton acara itu bersama-sama.

Di layar televisi, SpongeBob terlihat sibuk dengan tali sepatunya. Keponakan saya tertawa geli melihat tingkah laku SpongeBob, dan begitu pula saya. Makhluk kuning itu ternyata lucu juga.

Kemudian terpikir dalam benak saya, adegan itu hanya mengangkat hal yang sangat remeh, yakni mengikat tali sepatu. Tapi anehnya, hal yang sederhana itu bisa muncul dalam bentuk yang menarik dan jenaka. Tidak hanya bagi anak-anak, tapi juga bagi orang dewasa seperti saya. Continue reading ‘Kesederhanaan’

Kaya Tapi Sederhana

Manusia selalu mencari dan terus mencari, melahap dan terus melahap, sampai lupa bahwa mereka memiliki batas.

Saya mau menceritakan sebuah kisah lama. Sebuah kisah yang sangat berkesan bagi saya, dan tampaknya selalu relevan untuk direnungkan pada berbagai zaman, termasuk zaman sekarang.

Tersebutlah seorang alim ulama bernama Nidzam Al-Mahmudi. Ia tinggal bersama keluarganya di sebuah gubuk kecil di pelosok desa. Meskipun hidupnya sangat sederhana, namun ia memiliki kekayaan yang berlimpah. Kekayaan itu ia dapat dari hasil usahanya. Ia mempunyai kebun berhektar-hektar, serta memiliki usaha perniagaan yang sangat sukses.

Di tengah kesederhanaan hidupnya, Nidzam Al-Mahmudi menjalani hidup dengan bahagia. Continue reading ‘Kaya Tapi Sederhana’

10 Cara Sederhana Menghemat Uang

Baik bagi Anda yang sedang berjuang melunasi tagihan-tagihan bulanan, atau Anda yang tidak punya utang sama sekali, berikut 10 cara sederhana untuk menghemat uang, yang tentunya dapat berguna bagi Anda di kemudian hari.

1. Putuskan Hubungan dengan TV Anda

Jika Anda berlangganan TV kabel atau satelit, sudah saatnya mengevaluasi ulang abonemen Anda. Mungkin Anda dapat memotong paket-paketnya dan pada akhirnya mengurangi biaya berlangganan Anda, atau Anda dapat memutuskan abonemen dan menonton acara favorit Anda secara online. Anda bahkan dapat mengambil kesempatan ini untuk menghabiskan waktu jauh dari televisi. Brilian!

2. Lacak pembelanjaan Anda

Sebelum Anda mulai berhemat, Anda perlu tahu apa dan berapa banyak belanjaan Anda. Gunakan perangkat online yang gratis untuk melacak pembelanjaan Anda. Dengan memiliki anggaran, Anda dapat mengetahui berapa banyak uang yang Anda belanjakan setiap bulannya dan kemudian menentukan berapa banyak yang harus Anda hemat dan di mana Anda harus memotong anggaran. Continue reading ’10 Cara Sederhana Menghemat Uang’

Kesiangan

Ada banyak hal sederhana yang membuat kita bahagia. Ada banyak hal sederhana pula yang membuat kita nggak bahagia.

Lagi-lagi hari ini (24/11) saya bangun kesiangan. Ini sudah yang kesekian kalinya di bulan ini. Padahal, tadi malam saya sudah meniatkan diri untuk bangun pagi. Rupanya alarm di ponsel nggak cukup mampu membangunkan saya. Continue reading ‘Kesiangan’

Seseorang yang Bersahaja

Di tempat saya bekerja, ada seorang pekerja yang sangat sederhana. Pria, dan belum terlalu tua, mungkin sekitar 30 tahun. Tempat kerja saya dan dia masih satu kompleks, tapi beda divisi. Dia di pabrik, sedangkan saya di kantor. Saya lihat dia orangnya rajin. Dia selalu sampe di tempat kerja setengah jam sebelum jadwal masuk. Kenapa saya bisa tahu? Karena saya juga sering kayak dia, sampe di kantor setengah jam sebelum jadwal kerja di mulai, hehe…. Bahkan dia sering sampe duluan. Padahal tampaknya temen2nya yang laen ga serajin itu. Buktinya setiap saya sampe di tempat kerja, parkiran motor masih sepi. Paling yang ada cuma motornya dia aja.

Seperti biasa, saat masuk waktu istirahat siang, kemarin saya keluar kantor buat cari makan. Kebetulan saat itu lagi males makan di warung, akhirnya beli nasi bungkus aja dan dimakan di tempat kerja. Pekerja yang lagi saya ceritain ini juga makan di tempat yang sama dengan saya. Dia bawa kotak bekal sendiri. Dan saat saya lirik ke kotak bekalnya itu, ternyata isinya bukan nasi, cuma singkong goreng aja. Continue reading ‘Seseorang yang Bersahaja’

Makan Pas Itu Nikmat ^_^

Saya ini gila makan. Tapi anehnya badan saya tetep kurus. Teman-teman yang dekat dengan saya pasti sudah tau kalo saya ini makannya banyak. Temen-temen KKN misalnya. Setelah hampir dua bulan tinggal dalam satu rumah, mereka semua sepakat kalo saya ini memang gila makan. Kalo makan di ayam goreng rempah langganan di deket kampus, saya sering pesen dua porsi. Semua saya yang makan. Penjualnya sampe udah hafal ma saya, hehe… Makanya saya ga pernah punya duit banyak, soalnya langsung ludes buat makan dan jajan…

Tapi saya jarang banget mendapat kepuasan. Kalo pas lagi ada makanan enak, rasanya satu porsi saja ga cukup. Pengennya nambah lagi, lagi, dan lagi. Pas makan satu porsi pertama, waaah.. rasanya enak sekali. Karena enak, akhirnya pengen nambah. Porsi kedua rasa enaknya berkurang. Karena penasaran dan pengen menikmati rasa enak seperti pada porsi pertama, akhirnya nambah lagi jadi porsi ketiga. Eh yg kali ini rasa enaknya malah jauh berkurang. Karena penasaran, akhirnya nambah lagi, lagi, dan lagi. Bukan rasa nikmat yg didapat. Kepala malah pusing dan perut terasa berat. Continue reading ‘Makan Pas Itu Nikmat ^_^’


Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 1,796 other subscribers

Selamat Datang!

Kategori

Twitter