Posts Tagged 'teman'

Untuk Rowman

Pada masa awal SMA, saya agak bermasalah dalam mengikuti pelajaran.

Saat itu mata saya sudah minus, namun saya berkeras hati tidak mau memakai kacamata. Akibatnya, penjelasan guru yang disampaikan di papan tulis tidak bisa saya ikuti dengan baik. Tulisan-tulisan yang tertera di sana tidak jelas terbaca. Jadi saya hanya bisa mengandalkan pendengaran.

Kalau dilihat oleh guru, seolah-olah saya tampak tidak memperhatikan. Padahal, sebenarnya saya sedang berusaha menyimak dengan cara mendengarkan. Meski begitu, hasilnya tidak efektif.

Nilai-nilai ulangan saya pun hancur gara-gara masalah ini.

Pada masa sulit itu, teman sekelas saya, Dwi Nurohman ─yang sudah akrab dengan saya semenjak ospek, datang sebagai malaikat penyelamat. Continue reading ‘Untuk Rowman’

Menjelek-jelekkan Orang Lain di Belakang

Kadang-kadang saya merasa bahwa saya ini termasuk tipe orang yang senang menjalin persahabatan dengan siapa saja. Meski demikian, sebenarnya sih saya suka memilih-milih teman, khususnya teman akrab.

Kalau sekadar teman biasa, saya punya banyak. Tapi kalau untuk teman dekat, saya suka pilih-pilih.

Bukan apa-apa, waktu yang kita punya dalam satu hari sangatlah terbatas, kurang lebih 24 jam. Itu pun harus dibagi dengan tidur, istirahat, bekerja, belajar, dan sebagainya. Bagaimana mungkin kita mau menghabiskan waktu kita yang sangat terbatas itu bersama teman-teman yang karakternya negatif?

Nah, salah satu tipe orang yang sering saya hindari dalam pergaulan adalah mereka yang suka menjelek-jelekkan orang lain di belakang. Continue reading ‘Menjelek-jelekkan Orang Lain di Belakang’

Janji (2)

urlDulu saya pernah bikin postingan tentang janji di sini. Nah, kali ini saya akan membicarakannya lagi.

Saya punya seorang teman baik yang pintar dan suka bekerja keras. Teman saya ini suka bikin janji. Pada saat membuat janji, ia menjelaskan dengan menggebu-gebu bahwa ia pasti akan menepati janjinya.

Ia juga menerangkan langkah-langkah apa yang akan ia lakukan supaya janjinya terlunasi. Cara menjelaskannya sangat meyakinkan, karena dia memang pandai berbicara.

Tapi sayang, pada kenyataannya dia jarang menepati janjinya. Saya cukup heran kenapa bisa begitu. Padahal selama bersahabat dengannya, saya bisa menilai bahwa ia adalah orang yang baik dan jujur. Continue reading ‘Janji (2)’

Kumpul-kumpul

Pada postingan-postingan beberapa tahun yang lalu, saya sering cerita bahwa dulu pada masa kuliah, saya kerja sambilan sebagai penjaga warnet. Saya menjalani pekerjaan part time itu selama hampir empat tahun. Ada banyak pengalaman seru yang saya dapat, salah satunya pernah saya ceritakan di sini.

Sudah hampir empat tahun yang lalu saya berhenti kerja di warnet, yakni saat lulus kuliah. Ceritanya saya tulis di sini. Meski demikian, sampai sekarang saya masih berkomunikasi dengan teman-teman sesama penjaga warnet. Padahal sekarang hampir semuanya sudah tidak bekerja di warnet itu. Continue reading ‘Kumpul-kumpul’

Pelajaran dari Utang-Piutang

money-stack-300x300Kemarin teman kerja saya cerita, saat bekerja di tempat yang dulu, dia pernah bertugas menagih utang. Ada relasi yang berutang kepada perusahaannya dalam jumlah yang lumayan besar. Mungkin karena kesulitan membayar, relasi itu memilih kabur bersama sang istri, meninggalkan anaknya yang dititipkan di rumah orangtua.

Teman saya mendatangi rumah tersebut, dan harus menghadapi kejadian yang sangat tidak mengenakkan. Orangtua si relasi menangis, sebab mereka pun tidak memiliki uang. Mereka tidak sanggup membayar utang yang dibuat oleh anaknya. Mereka juga tidak tahu di mana anaknya bersembunyi. Intinya, mereka sendiri kesusahan. Sampai teman saya resign dari tempat kerjanya itu, masalah tersebut masih belum selesai. Continue reading ‘Pelajaran dari Utang-Piutang’

Kabar

Beberapa hari yang lalu saya dapat kabar yang sangat mengejutkan. Teman saya (sebut saja Aras) sakit lumayan parah. Katanya ada virus yang masuk ke otaknya, lalu membuat ia lupa dengan banyak hal. Yang ia ingat hanya kedua orangtuanya sendiri. Saat kabar itu saya terima, Aras sudah diopname selama sepuluh hari.

Saya cukup kenal dekat dengan Aras. Dulu kita satu tim marching band dan sama-sama pemain trumpet. Tim kami merupakan peserta kompetisi marching tingkat nasional, dan karena itu latihannya lumayan padat dan berat. Setiap hari ketemu, menghabiskan waktu berjam-jam untuk latihan. Continue reading ‘Kabar’

Perihal Utang

Pernahkah teman-teman didatangi oleh salah seorang sahabat yang hendak meminjam uang? Saat itu tampangnya begitu memelas, memohon kepada kita untuk dipinjami uang. Bahkan dia sampai menangis karena kondisinya betul-betul kepepet.

Karena tidak tega dan dia adalah sahabat lama yang kita percaya, kita pun berusaha menolongnya, yakni dengan meminjamkan uang simpanan terakhir. Rencananya uang tersebut akan kita gunakan untuk keadaan darurat. Tapi, kita tidak khawatir karena sahabat itu berjanji untuk mengembalikannya bulan depan. Continue reading ‘Perihal Utang’


Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 1,796 other subscribers

Selamat Datang!

Kategori

Twitter