Salah satu motivasi seseorang mempelajari bahasa Inggris adalah supaya bisa lancar berbicara atau berkomunikasi secara lisan dalam bahasa Inggris (speaking) dengan orang lain. Saya pun demikian, tujuannya masih sangat sederhana, yaitu supaya bisa ngobrol dengan bule.
Untuk hal ini, saya punya pengalaman unik. Saat sedang berjalan kaki di area kampus, ada bule nyasar yang bertanya kepada saya. Wah, saya gelagapan, nggak ngerti sedikit pun apa yang bule itu bicarakan. Ya sudah, dengan penuh rasa malu, saya cuma bisa bilang ke dia, “Sorry, I can’t speak English!” Wah, saya kalah telak sama tukang becak di seputaran Candi Borobudur dan pedagang di Malioboro yang kebanyakan bisa (dan berani) ngomong sama bule 🙂
Bisa dibilang, speaking hampir pasti menjadi tujuan utama dalam belajar bahasa Inggris. Biasanya setelah menguasai speaking, mereka akan mengembangkan listening, reading, dan writing. Jadi, mungkin tidak salah kalau ada yang bilang speaking merupakan “jendela” untuk menguasai bahasa Inggris secara menyeluruh.
Ini ada buku bagus yang bisa membantu siapapun belajar speaking supaya bisa jago berkomunikasi lisan dalam bahasa Inggris. Ngobrol cas cis cus dengan bule pun bukan cuma impian lagi. Judul buku ini Quantum Speaking. Menurut saya, buku ini sangat cocok digunakan oleh pemula yang kesulitan belajar speaking. Tapi, tampaknya kurang pas bagi siapapun yang sudah cukup ngerti bahasa Inggris, minimal pasif. Continue reading ‘Resensi Buku: Quantum Speaking’